Tahun Baru Januari awal tahun 2022 ini akan ada kurikulum 2022 oleh kemendikbud pada acara rapat dengan Komisi X DPR RI yang disebut dengan kurikulum prototipe akan mulai di berlakukan tahun 2022-2024.
Kurikulum Baru prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan
kompetensi dasar.
Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan
untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum
nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan
pembelajaran
Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung
pemulihan pembelajaran:
1.
Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
2. Pengembangan
soft skills dan karakter (akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan, kemandirian,
nalar kritis, kreativitas) mendapai porsi khusus melalui pembelajaran berbasis
projek.
3. Fokus
pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam
bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
4.
Fleksibilitas
bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid
(teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal.
Karakteristik Kurikulum 2022
Prototipe di PAUD, SD, dan SMP (dan yang sederajat)
Kurikulum 2022 PAUD
Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama, Penguatan literasi dini
dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan
anak, Fase Fondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah , Pembelajaran
berbasis projek untuk penguatan profil , Pelajar Pancasila dilakukan melalui
kegiatan perayaan hari besar dan perayann tradisi lokal.
Kurikulum 2022 SD
Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik:
Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan
sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Integrasi computational thinking
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS, Bahasa Inggris
sebagai mata pelajaran pilihan, Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan
profil , Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran
Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran,
Informatika menjadi mata pelajaran wajib, Panduan untuk guru Informatika
disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak
harus berlatar belakang pendidikan informatika, Pembelajaran berbasis projek
untuk penguatan profil Pelajar Pancasila,dilakukan minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran
Karakteristik Kurikulum 2022 Prototipe di SMA, SMK, dan SLB (dan yang
sederajat)
Lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan minat siswa, karena pilihan pada
level mata pelajaran (bukan program peminatan/ penjurusan) Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11.
Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai
ilmiah sebagai syarat kelulusan
Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran Struktur lebih
sederhana dengan dua
kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok
kejuruan meningkat dari 60% ke 70% Penerapan pembelajaran berbasis projek
dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan
(1 semester). Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya.
Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya
Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja).
Kurikulum 2022 SLB
Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki
hambatan intelektual.
Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian
pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB
juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila
dengan mengusung tema yang sama dengan sekolah reguler, dengan kedalaman materi
dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB.
Penerapan Kurikulum Prototipe didukung melalui penyediaan buku teks serta
pelatihan dan pendampingan bagi guru, KS, dan dinas pendidikan.
Demikianlah artikel ini dimuat semoga bermanfaat bagi bapak/ibu guru khususnya
dalam menghadapi kurikulum baru tersebut.
0 Comments